
Petani Bawang Merah Resah, Uang Ratusan Juta Hasil Penjualan Belum Dibayarkan
Bantul,(bantul.sorot.co)--Puluhan orang petani bawang merah di Padukuhan Nawungan, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri resah. Hal itu karena hasil panen bawang merah yang telah mereka jual melalui Koperasi Mukti Mulyo Mandiri asal Bantul sebulan yang lalu, pembayarannya hingga kini belum jelas.
Sedikitnya ada sebanyak 30 orang petani yang belum dibayar dengan total tagihan mencapai sekitar Rp 370 juta. Salah seorang petani bawang merah atau brambang, Wahyu mengatakan bahwa dirinya termasuk dari salah satu orang petani yang sepeser pun belum menerima pembayaran. Jumlah uang yang belum terbayarkan itu, mencapai lebih dari Rp 51 juta. Bahkan ia menyebut angka itu menjadi yang terbesar diantara petani bawang merah yang lainnya.
Saya salah satu petani yang tagihan pembayarannya paling besar. Nilainya Rp 51.780.000. ujarnya, Kamis (05/08/2021).
Wahyu bersama sejumlah rekan termasuk Ketua Kelompok Petani Bawang Merah sudah kerap kali bertemu dengan pihak Koperasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Namun iktikad untuk menyelesaikan permasalahan itu hingga kini belum jelas. 
Dimediasi itu, pihak koperasi menyampaikan akan segera menyelesaikan pembayaran namun setiap kali jatuh tempo yang telah ditentukan yang bersangkutan selalu mengingkarinya. Saat ditanya, kendala yang dialami oleh pihak koperasi sehingga tak kunjung membayar tanggungannya itu, lantaran masih menunggu pembayaran dari pihak pembeli.
Kalau nggak salah sudah 8 kali janji mau melunasi, tapi setiap jatuh tempo tanggal yang ditentukan mundur-mundur lagi sampai saat ini,” tandasnya.
Wahyu berharap tanggungan pihak koperasi terhadap 30 orang petani bawang merah itu bisa segera dituntaskan, pasalnya uang hasil penjualan ini menjadi modal untuk penanaman bawang merah berikutnya. Terlebih dalam situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, di mana uang itu sangat dibutuhkan oleh para petani. Selain sebagai modal bertani kembali. Uang hasil penjualan itu untuk menopang kebutuhan sehari-hari.
Jurianto, Dukuh Nawungan 1, Kalurahan Selopamioro yang juga sebagai petani bawang merah ini mengaku juga kecewa. Senasib dengan Wahyu. Ia pun hingga kini belum mendapat pembayaran hasil penjualan bawang merah.
Kalau saya total ada sekitar Rp 42 juta, ujarnya.
Dia mengungkapkan bila awal penjualan bawang merah ke pihak koperasi itu difasilitasi oleh pihak Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul. Kala itu para petani berambang mengalami kesulitan pemasaran termasuk harga jual bawang merah yang murah. Oleh pihak DPPKP kemudian dicarikan solusi. Salah satunya dengan sistem lelang. Pihak Koperasi ini kemudian tampil menjadi pihak yang berani membeli salah satu komoditas sayuran unggulan tersebut.
Cocok dengan harganya. Petani terus pada nimbangi. Timbangan pertama itu sekitar 10 ton, hari dibayar 3 ton. Yang lainnya besok. Timbangan ke 2 itu paling banyak, itu belum dibayar hanya dibawa ke koperasi saja. Timbangan ke 3 hanya sisa sisa beberapa ton saja. Pembayarannya mundur mundur terus, sampai saat ini, ujarnya.
Sampai sekarang pihaknya masih menunggu pihak Koperasi karena berjanji akan menyelesaikannya. Kabar terbaru, pihak sana akan melakukan pembayaran pada Sabtu (7/8) malam. Harapannya, janji itu benar adanya sehingga tidak membuat para petani gelisah. Namun bila ternyata hal itu tak terealisasi, ia bersama para petani lainnya belum memiliki rencana apa pun ke depan ini agar hak hak mereka ini terpenuhi.