Angkat Kisah Kontroversial Mangir Wonoboyo, Para Seniman Jadi Pemain
Budaya

Angkat Kisah Kontroversial Mangir Wonoboyo, Para Seniman Jadi Pemain

Kretek, (bantul.sorot.co)--Naskah legenda Ki Ageng Mangir Wonoboyo yang ditulis oleh seorang novelis ternama tanah air Pramoedya Ananta Toer bakal diangkat dalam sebuah seni pertunjukan yang sangat fantastis.

Pertunjukan itu digarap oleh gabungan seniman beken yang berasal dari Yogyakarta Solo serta Jakarta yang rencananya bakal dipentaskan pada 30-31 Desember 2019 di wisata edukasi Watulumbung, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek.

"Pertunjukan ini direncanakan akan digarap ada unsur teaternya, ada unsur tarinya, ada unsur filmnya, dan ada unsur dramatiknya," ujar Seniman teater senior Yogyakarta, Merit Hendra, Jumat (30/08/2019) disela-sela menggelar latihan bersama dengan para pemain Mangir Wonoboyo di Wisata Edukasi Watulumbung Desa Parangtritis Kecamatan Kretek.

Didukung penari dan koreografer Mugiyono Kasindo alias Mugi dengan penari latar Madonna serta komposer Dedek Wahyudi alias Dedek, gamelan pertunjukan yang melibatkan sekitar 40 pemain dengan memadukan sejumlah unsur tersebut dinilai bakal sensasional. 

Dengan hal tersebut, kata Merit, pementasan legenda diharapkan benar-benar bisa sesuai dengan esensi naskah yang secara garis besar mengungkap kisah percintaan hingga peperangan yang muaranya bagaimana membawa spirit nasionalisme serta kebebasan berekspresi.

Sementara itu, latar belakang diangkatnya legenda tersebut menjadi sebuah pertunjukan yang dikemas sangat apik karena cukup kontroversial.

Kontroversi itu misal mengenai keberadaan tombak baruklinting yang menurut legenda sebagai benda pusaka. Penegasan terhadap hal itu kerap dijumpai dalam berbagai kesempatan pementasan kethoprak yang digelar oleh masyarakat.

Namun demikian berbeda dengan tulisan Pramoedya, tombak bukanlah sebuah benda pusaka melainkan sebagai manusia. Produk Pramoedya ini makin menarik dibaca karena pemilihan kata, gaya bahasa dalam dialog dianggap sangat cocok apalagi disertai dengan banyaknya sanepo-sanepo.

Sementara itu para seniman kondang yang bakal terlibat diantaranya Joko Pekik, GBPH Mangkubumi, Kamal Firdaus, Brotoseno, Totok Buchori, Prit Timothy, Nano Asmorodono, Pungki Purbowo, Kang Mas Gandi, Denta, Kawit Trisnanto, Noeryanto Mbudur, Marsya Wayudi, BRM Suryotriono, Adhi Massardi, Otok Bhima Sidharta, dan Imam Supriantono.