Aksi Koboi Pelaku Penggelapan Mobil Berakhir Babak Belur
Hukum & Kriminal

Aksi Koboi Pelaku Penggelapan Mobil Berakhir Babak Belur

Kasihan, (bantul.sorot.co)--Aksi koboi seorang laki-laki berinisial S (41) warga Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung saat melarikan mobil Toyota Avanza milik tetangganya sendiri terhenti di Padukuhan Mrisi, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan. Pria tersebut saat ini justru dalam kondisi kritis di RS PKU Gamping, Sleman setelah babak belur diduga dihajar massa dan jatuh saat berusaha kabur untuk sembunyi dari kejaran massa.

Ditemui sorot.co di Mapolsek Kasihan, pemilik mobil yang diketahui bernama Winarno mengatakan, kasus penggelapan mobil Toyota Avanza warna abu-abu dengan nomor polisi BE 2510 CI tersebut berawal pada 7 Juni 2018 di wilayah losmen Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.

Winarno menjelaskan, ia tiba di wilayah Kabupaten Bantul pada 6 Juni 2018. Ia mengaku saat itu dimintai tolong oleh S untuk mengantarkannya ke Bantul guna menjual tanah miliknya seharga Rp 750 juta. Namun hal itu merupakan bagian dari skenario S.

S yang membawa serta istri dan seorang anaknya tersebut sesampainya di Bantul langsung menuju ke sebuah losmen di wilayah Kecamatan Purwosari untuk menginap. Niat busuk S untuk melarikan mobilnya tersebut terjadi keesokan harinya.

" Awalnya dia (S) pinjem mobil untuk jalan-jalan di sekitar Parangtritis dengan anak dan istrinya. Saya suruh nunggu di Losmen," ujarnya, Jumat (08/06/2018).

Namun setelah ditunggu beberapa saat, S tak kunjung kembali ke losmen bahkan saat dihubungi melalui gawainya sudah tidak aktif. Korban pun mulai mencium gelagat yang tidak baik dari S. Ia baru tersadar merasa menjadi korban penipuan oleh S. 

Winarno yang ditinggal sendirian di losmen itu pun menghubungi temannya yang tinggal di wilayah Kota Yogyakarta. Dia memberitahukan kronologis kejadian yang menimpanya dan meminta bantuan temannya itu untuk mencari keberadaan S.

Atas inisiatif temannya, foto mobil dan S pun diposting di sebuah grup media sosial Facebook. Tak lama berselang, dalam postingan tersebut ada warga Bantul yang komentar melihat ciri-ciri diduga mobil korban melintas di Jalan Bantul.

"Kebetulan teman-teman saya juga cari di sekitar Bantul. Nah salah satu teman, berpapasan dengan mobil saya di wilayah Kasongan. Kita dihubungi, bersama beberapa teman lainnya langsung menuju lokasi untuk melakukan penangkapan," kata Winarno.

S diikuti beberapa orang dari belakang dan dihentikan secara paksa di wilayah Padukuhan Mrisi, Desa Tirtonirmolo. Namun diluar dugaan, S justru nekat melakukan perlawanan saat akan dicokok.

Terkepung, S bersama anak dan istrinya lantas keluar dari mobil Winarno namun justru masuk ke mobil lainnya milik teman korban yang juga dibawa untuk melakukan penangkapan. Saat itu mobil yang kuncinya masih tertancap, dihidupkan oleh S untuk dibawa kabur. Namun aksinya gagal lantaran saat melaju mundur, mobil menabrak tiang listrik.

"Ada mobil teman saya ikut mencegat S, saat berhasil menghentikan S karena sudah terpojok. Dia sama keluarganya keluar dari mobil tapi bukan menyerah. S malah bikin ulah lagi. Mobil temanku dibawa lari tapi gagal nabrak tiang listrik. S keluar dari mobil lari masuk ke perkampungan," katanya.

Melihat sasarannya kabur begitu saja, massa lantas melakukan pengejaran terhadap S. Hingga akhirnya ia ditemukan di wilayah Padukuhan Mrisi dengan kondisi yang sudah tak berdaya dan penuh luka.

Kanit Reskrim Polsek Kasihan, Iptu Yan Indah mengatakan, setelah habis salat jumat pihaknya mendapatkan laporan dari warga jika pelaku ditangkap massa di Padukuhan Mrisi. Mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung meluncur ke lokasi dan mendapati S sudah dalam keadaan lemas. S pun langsung digelandang ke Mapolsek Kasihan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

Tiba di markas polisi, dia muntah darah dan kejang-kejang. S pun dilarikan ke RS PKU Gamping setelah dilihat ada luka pada bagian kepala belakang. Dari informasi warga, korban ini terjatuh dari atas tembok rumah warga saat hendak bersembunyi. Korban sudah ditemukan dalam keadaan tergeletak oleh warga.

" Kasus tersebut mau diselesaikan dengan kekeluargaan, justru yang berinisiatif itu dari korban (Winarno) dia merasa kasihan sama istri dan anaknya," ujarnya.